Sosok

Tak banyak yang bisa kujadikan sosok dalam perjalan hidup ku,dan aku ingin mengenang mereka semua.



Ibu
Tentu saja dia sosok yang tak terbantahkan,sosok istri yang baik,seorang ibu yang rela melakukan apa saja demi anak-anaknya.
Pagi hari,ketika kami harus sekolah dia sudah menyiapkan sarapan untuk kami. Sarapan sederhana namun penuh cinta dan kehangatan. Nasi goreng telor dan teh hangat. Aku sangat familiar dengan suasana pagi seperti itu.


Dan Pernah suatu ketika,saat aku harus mengikuti kegiatan sekolah. Ibu mungkin lupa bahwa aku minta dibuatkan bekal telur dadar,tapi yang dibuat malah telur ceplok. Sontak aku protes,tanpa pikir panjang dan tanpa ku minta ibu langsung menggantinya dengan telur dadar. Mengganti tidak hanya sekadar langsung mengganti,tapi ibu harus belanja ke warung ujung,menyalakan tungku lalu masak lagi.
(aku bukannya tidak bisa makan telur selain di dadar,tapi waktu itu hanya itu yang ku inginkan,benar-benar hanya itu. Sampai saat ini,jika saya disuruh memilih telur ceplok,bulat atau dadar,,tentu tanpa pikir panjang akan memilih telur dadar).
Kenangan ini selalu menyadarkan ku,betapa sayangnya seorang ibu terhadap anaknya. Dia bisa melakukan apa saja demi anak-anaknya,bahkan kadang sesuatu yang diluar nalar.


Ibu owh ibu
Terimakasih sebanyak isi langit dan bumi tak dapat mewakili semuanya
Maafkan anak mu ini yang hingga detik ini tak ada setitik pun pembalasannya. Yang kadang merasa takut tak diberi kesempatan seperti terhadap Bapak..





Bapak
Bapak, seorang yang berwatak keras, tidak hanya dia tapi adik-adiknya juga begitu.
Sepertinya gen dari nenek mendominasi mereka semua. Sebab yang ku tahu kakek orang yang lembut (kakek meninggal saat aku ntah umur berapa,sepertinya waktu aku masih suka digendong. Malam itu merupakan resepsi pernikahan salah satu adiknya bapak,ntah kenapa dan semuanya tiba-tiba).
Sedangkan nenek adalah orang yang tegas dan keras dalam mendidik anak-anaknya. Semua anaknya sangat penurut terhadap nenek,dalam artian tidak berani melawan.
Itu juga yang kami dapat dari bapak. Kami tidak banyak bicara,ku akui itu.
dan ntah kenapa...
Aku tahu,bapak adalah seorang ayah yang luar biasa,bagi ku dia ayah terbaik yang Dia anugerahkan untuk ku dan saudara-saudara ku.
Sayang semuanya ku sadari setelah dia pergi, pergi yang takkan pernah kembali,pergi untuk selamanya.
Diawal-awal ku dengar kabar kepergiannya hingga beberapa saat setelah tanah merah lengkap menutup seluruh tubuhnya aku berusaha untuk tidak menangis,tapi sesampainya dirumah ,aku menangis sepuas-puasnya diatas loteng,berusaha menutupi diri agar tidak ada yang tahu bahwa aku menangis,hingga sekarang aku sering menangis ketika aku sendiri,.


Terimaksih bapak
Kau ayah terbaik yang kami miliki
Kau suami terbaik bagi ibu
Dan kau takkan terganti..



Nenek
Dia mengajari aku banyak hal,Disiplin dan berbagai hal yang dia ajarkan pada anak-anaknya
Keharusan mengenal agama dengan baik.
Satu orang lagi yang membuat ku tidak bisa menangis ketika mendengar kabar duka atas perginya. Aku hanya bisa melongo dan bergumam lirih..
Terimaksih nenek..




Uwak
Dia suami dari adik sepupu bapak.
Dia yang membimbing ku ketika kecil,mungkin aku bahkan lebih dekat dengannya dari pada bapak.
Dia guru ngaji ku..
Dan benar-benar dia membimbing ku.
Jika tidak karena kegigihannya,mungkin aku akan berbeda dengan aku yang sekarang.
(satu persamaan yang detik ini ku sadari antara aku yang masih belia dengan aku yang sekarang, aku menghindar ketika aku dihadapkan pada sesuatu yang ku anggap berat,sesuatu yang ku pikir tak mungkin bisa ku lakukan,sesuatu yang membuat ku tertekan. Aku lari..)
Dulu ketika aku sampai pada kajian yang ku anggap berat,aku bermalas-malasan berangkat ke surau.beberapa kali tidak berhasil,pada akhirnya aku tidak ke surau beberapa hari.
Karena letak rumah yang bersebelahan tentu sangat mudah baginya untuk menemukan dan menegur ku.
Besoknya ketika disurau dia mengatakan kalimat keramat yang multi rasa "uwak tahu,kamu itu orang yang pintar,begini doang mah kamu pasti bisa.. Karena uwak yakin maka uwak tidak akan berhenti dan tidak akan melepaskan mu"
Dan kalimat itu benar-benar keramat.


Di surau dia merupakan orang yang ku hormati sekaligus ku segani atau lebih tepatnya ku takuti. Tapi di luar itu bagi ku dia sosok guru,ayah sekaligus teman.
Sangat menyenangkan..
Kadang disela-sela pengajian dia menyampaikan bahwa,salah satu ladang amal bagi orang yang sudah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat, jadi saya ingin kelak kalian mengajarkan kembali apa yang telah saya ajarkan,.


Uwakkk...
Dia bahkan pergi ketika saya belum sempat berterimakasih..
Dia meninggal dihari pernikahan adik bungsunya bapak..




Pak sofa
Nama lengkapnya Sofa Khoiri.
Untuk pertama kalinya saya melihat laki-laki seperti ini. Dia berbeda,memandangnya membuat hati tenang dan damai. Dan ntahlah..
Waktu itu saya masih kelas 6 SD,kami merupakan generasi pertama yang dia ajar. "orang yang lebih baik dari kemarin adalah orng yang beruntung,orang yang sama dengan kemarin adalah orang yang merugi,dan orang yang lebih buruk dari kemarin adalah orang yang celaka"
Itu mantra ajaib miliknya yang masih ku ingat.
Semenjak diajar oleh bapak,semangat belajar jadi tinggi dan menggebu-gebu.
Semenjak lulus SD saya tidak pernah bertemu beliau lagi,padahal saya selalu ingin bertemu.
(anehnya waktu SMA saya bertemu orang yang hampir mirip dengan si bapak,jadi semenjak bertemu dengan orang tersebut saya hanya berpikir tenantg si bapak)ckck..
Ga mungkin dong saya yg masih kls 6 SD jatuh hati dengan gurunya.
Awww...apa kata dunia...wkwk
Detik ini saya masih berpikir bagaimana cara bertemu si bapak,soalnya satu2nya kesempatan ku pulang hanya pas lebaran,dan bisa dijamin si bapak tidak ada. Dia juga punya keluarga besar..
Hmmm...


Ibu Ratna
Seorang ibu yang membuat ku mengerti arti prestasi,
Dia guru Biologi sekaligus wali kelas ku waktu kls 1 SMP. Menganggap kami seperti anak-anaknya sendiri.


Pak Joko dan pak rizal
Keduanya guru matematika yang super duper killer sekaligus keren..hehe
Keren cara ngajarnya..
Menyebalkan tapi kebapakan yang tidak bisa dipungkiri,mengajar dengan hati dan pengabdian,.
Memang begitu seharusnya guru^^

Minan

(Minan=Bahasa Lampung, yang artinya Bibi alias Tante)
Saya tinggal sama minan waktu SMA,orangnya keras dan tegas,.persis emaknya^^
Arrrhh..arrgghh
Kalau lagi kesal biasanya ku lawan dengan jurus andalan. "Diam seribu bahasa", bicara hanya seperlunya.
Yang membuat ku sering kesal,karena aku merasa gerak ku dibatasi,berangkat sekolah,,selesai urusan sekolah musti langsung pulang..kalau telat musti ditanya-tanyain.
Sebenarnya tidak apa-apa juga kalau ditanyain,tapi sebagai anak muda aku ingin dipercayai,bahwa saya tidak macam-macam,dan kegiatan saya positif,ga neko-neko lhooo...
Saya ingin bergaul seluas-luasnya,mengenal banyak orang dan banyak kegiatan..
Hanya itu..
But at all she is ok^^


Nah dimasa kuliah ini sulit bagi ku menemukan sosok yang berpengaruh bagi ku.
Hmmm,,
Salah satunya mungkin kak sufi.
Seseorang yang ku kenal dari petualangan liar yang tidak liar..qkqk
Sosok seorang kakak dan teman. Pernah satu ketika,saat saya bingung dengan biaya kuliah.
Saya tidak bekerja,dan tidak mungkin bagi ku minta dari orang rumah.
Dengan sangat terpaksa saya minjam dari kak sufi.
Tanpa pikir panjang dia mengiyakan,padahal kami belum kenal terlalu lama.
Its amazing,inilah silaturahmi.
Dan sampai kapan pun dia akan ku kenang,bagi ku dia saudara, dia kakak ku..
Meski kadang dia lupa akan keberadaan ku,dan aku tidak bisa meminta lebih karna toh dia bukan benar-benar saudara ku.



Terimakasih untuk segala kebaikan kakak,biarlah klw suatu saat kk melupakan siapa itu lili,,tp lili akan sll ingat kakak.
Terimakasih atas segala pelajarannya tentang hidup ini. Ya mungkin kk tdk sadar bahwa li2 belajar banyak dr kk.
Sekali lagi terimakasih.


Last one...
Tamm...tannn..tarrraaa...
That is SUPER JUNIOR
Mereka mengajarkan banyak hal...
Tentang mimpi dan dan perjuangan serta bagaimana bertahan,cinta, persahabatan serta kebersamaan.
Komplit dalam satu paket
Karena itu saya bangga,that i'm an ELF..^^


2 komentar

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^