[Resensi] Novel Azure By Rahayu Lestari



Cover Novel. Sumber: http://divapress-online.com


Azure 
Kode               : 9786021913536
Oleh                : Rahayu Lestari
Harga              : Rp. 42000
Ukuran            : 12x19cm
Tebal               : 386 + ii
Terbit               : Mei 2012
Penerbit           : Safirah 


“Aku berharap dia bisa menjadi langit biru yang akan menghapus semua hitamku. Aku ingin dia juga menjadi biruku yang selalu kusuka dan kukagumi, warna yang selalu berhasil menenangkanku.”


Besarnya  rasa cinta Tari terhadap Bayu mengantarkannya pada gerbang kehancuran, dunia yang sangat kelam. Melepas jilbabnya, melupakan Tuhan, pergaulan bebas, merusak nama baik keluarganya bahkan menyebabkan kematian ayah kandungnya sendiri. 

Tari menyimpang, jadi pecinta sesama jenis – lesbi. 

Titik balik terjadi setelah ayah tari meninggal, membuatnya sangat terpuruk dan dihantui rasa bersalah. Kemudian ia berhasil menjadi Pramugari, seperti yang ayahnya idamkan. Dan profesi tersebut mempertemukannya dengan Faris. Seorang eksekutif muda dari Australia. Mereka menikah setelah Faris melamar Tari pada kali ke-tiga. Menerima Faris bukan berarti Tari mencintainya, namun karena Tari yakin Faris adalah lelaki baik yang mau menerima Tari apa adanya – termasuk noda hitam dari masa lalunya. Mereka yakin seiring berjalannya waktu cinta itu akan muncul dengan sendirinya. 

Namun semuanya jadi abu-abu ketika Tari kembali ke Bontang, setahun setelah pernikahannya dengan Faris. Di kampung halamannya ini, mau tidak mau Tari teringat kembali dengan romansanya. Lalu menemukan Bayu, terpuruk dan hampir tak bisa dikenalinya. Akhirnya, apa yang tidak diketahuinya selama 7 tahun terungkap. Membuat rasanya kembali ke permukaan. Tapi apa yang harus dilakukannya, Tari sudah menikah.  


1.       Karakter
Tidak ada icon yang bisa membuat saya berpikir bahwa karakter Tari ini iconic. Yang jelas, sifat Tari yang terlalu mengikuti ego dalam mencintai cukup bikin geregetan. Standar muda-mudi jaman sekarang.
Orang-orang yang pernah merasakan penjara suci, tidak semuanya atas kemauan mereka sendiri. Ada pemberontakan, kenakalan dan sebagainya. Tak ayal ketuhanan berhenti sebagai pengetahuan yang dipaksakan. Namun ketuhanan yang hanya pengetahuan itu akhirnya membimbing Tari ke jalur yang sebenarnya. Dengan pengetahuan maka keyakinan akan terarah.

2.       Alur
Diawal cerita, menceritakan tentang Tari yang pulang kampung. Lalu setelah sampai dikampung, mau tidak mau tari teringat kembali pada romansanya. Selanjutnya kita akan disuguhkan perjalanan cinta antara Tari dan Bayu. Dan cerita kembali dengan alur maju setelah memasuki bab 12.

3.       Konflik
Tema cerita yang diangkat dalam novel ini sebenarnya menarik. Saya membayangkan, jika saja yang diangkat lebih mendetail mengenai kehidupan menyimpang dan proses kembalinya Tari lebih ditonjolkan , pasti novel ini akan jauh lebih menarik. 

Sayang di dalam novel, lebih fokus pada percintaan Tari – Bayu, mulai PDKT , acara kencan, dan hal-hal pendukung lainnya. Sedangkan beberapa konflik dibiarkan mengumpul dalam satu bab. Seperti Tari yang membuka jilbab, mulai menyimpang, hingga meninggalnya sang ayah.

4.       Pemilihan diksi
Diksi yang digunakan sederhana dan mudah difahami. Sesekali diselingi dengan dialog bahasa inggris yang memang sudah pada tempatnya mengingat suami Tari merupakan orang Australia.







***

Pada akhirnya setiap kisah adalah pesan. Dan pesan dari kisah yang telah dirangkai oleh Rahayu Lestari  dengan hati-hati dalam cerita ini, jangan mencintai terlalu berlebih sebab yang kau cintai berpotensi paling banyak untuk melukai. Dan seburuk-buruk masa lalu, selalu ada Dia yang tetap akan menerimamu.  

1 komentar

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^