8 Pengeluran yang Berhubungan dengan Anak – Bayi


Tentang anak, ada satu hal yang terus membayangi saya belakangan ini. Entah bagaimana, saya berulang kali berbisik pada diri sendiri bahwa “di balik perjuangan melahirkan seorang anak masih ada perjuangan panjang yang harus dilakukan yaitu, merawatnya dengan cinta. 

Jika kemudian saya membicarakan pengeluaran yang berhubungan dengan anak bukan berarti saya tak cinta, sedang hitung-hitungan, atau kelak mengharap pamrih dari apa yang saya keluarkan untuk si kecil. Bukan.

Saya hanya mencoba sharing tentang apa saja sih pengeluaran yang berhubungan dengan bayi. Ya siapa tahu bisa dijadikan acuan untuk calon orangtua yang sedang merencanakan punya bayi. Hehe

1.    Proses Persalinan
Persalinan merupakan salah satu fase krusial bagi para calon orangtua. Selain persiapan mental bagi kedua orangtua, terutama calon ibu, dana juga harus dipersiapkan secara matang.

Hal pertama yang harus diperhitungkan tentang dana adalah, memilih tempat bersalin. Karena bersalin di klinik dan rumah sakit tentu saja biaya yang harus dikeluarkan berbeda. Pun Jika terpaksa harus melalui persalinan dengan operasi caesar, tentu biayanya akan jauh lebih besar. 

Untuk gambaran saja, di tahun 2017 biaya persalinan normal di klinik sekitar 2,5jt – 5 jt. Sedangkan untuk biaya persalinan di rumah sakit dengan proses SC 10-30 jt.

Nah untuk menekan biaya persalinan ini ada baiknya kita menggunakan BPJS. Alhamdulillah, saya melahirkan Rayhan dengan sc tidak membayar sepeser pun.

2.    Pakaian
Semangat menggebu yang mengarah gelap mata lumrah dilakukan pasangan muda yang sedang menyambut kelahiran anak pertamanya.

Namun berdasarkan pengalaman, untuk pakaian bayi newborn sebaiknya tidak usah terlalu banyak karena pertumbuhan bayi itu sangat cepat. Paling terpakai hanya 1-2 bulan saja. Selanjutnya, tubuh si mungil minta ganti ukuran.

Nah, solusinya buat list barang dan seberapa banyak yang diperlukan sebelum belanja. Hal ini ampuh mencegah bocornya pengeluaran. 

3.    Popok
Salah satu pengeluaran rutin bayi yang agak besar adalah popok sekali pakai. Karena dalam satu hari dibutuhkan 4-6 lembar popok. Apalagi untuk bayi baru lahir (new born), memastikan popoknya tidak terlalu basah itu penting. Sebab kulitnya masih sangat rentan terhadap berbagai gangguan, seperti iritasi. 

Kita bisa menekan pengeluaran ini dengan menggunakan popok kain di siang hari, ataudengan clodi.

4.    Susu

Setiap orangtua pasti tahu dan faham betul bahwa susu terbaik bagi seorang bayi adalah ASI. Hanya saja keadaaan setiap orangtua berbeda. Ada yang setelah sekian lama ASI tak kunjung lanacar. Ada yang harus bekerja dan tidak memungkinkan untuk melakukan pumping. Yang terpaksa harus berjauhan dengan si bayi pun tidak sedikit. Karenanya susu formula pun jadi solusi.

Biaya susu formula ini pastinya tergantung dengan merk yang dipakai dan intensitas si bayi dalam menyusu.


5.    Makanan – MPASI

Setelah memasuki usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi tidak lagi bisa bergantung dari ASI atau susu saja. Ia butuh asupan tambahan, yaitu dengan MPASI.

MPASI yang disarankan WHO saat ini adalah dengan menu 4* (empat bintang). Mulai dari kebutuhan Karbo, Protein hewani, protein nabati, serta sayuran dan buah harus ada dalam satu porsi sajian. 

Sebagai orantua pastinya kita ingin memberikan asupan terbaik bagi buah hati kita demi tumbuh kembangnya yang optimal. Itulah sebabnya, alokasi dana untuk bagian ini, penting.

6.    Mainan

Mainan terbaik bagi seorang anak adalah tubuh orangtuanya.
Karenanya sekali waktu saya dan suami menahan diri untuk tidak membelikan mainan buat Rayhan. Saya ingin Rayhan kreatif dengan mainan yang ada.

Hanya saja, rasanya ngilu campur aduk saat anak nangis sejadi-jadinya ketika ingin memainkan mainan temannya. Lagian kan gak enak sama tetangga. Masa mainan anaknya dibawa-bawa anak kita. Sedih dan malu akutu. Hahha

Jadinya ya, alokasi dana untuk mainan ini harus ada di daftar. Namun demikian, kita tetap harus menimbang manfaatnya. Tidak semua keinginan si kecil harus dituruti.

7.    Piknik


Sesekali anak pasti senang jika diajak rekreasi. Karena di sini mereka akan belajar banyak hal. Bahwa di luar lingkungan tempat tinggalnya, ada tempat-tempat lain. Ada banyak anak-anak seusianya di luar sana. Ada berbagai macam mainan dan pemandangan yang bisa dinikmati.
Tidak harus mahal dan jauh kok, piknik tipis-tipis jadilah.

8.    Kesehatan
Pengeluaran yang pasti ada untuk bayi 0-2 tahun adalah biaya vaksinasi. Besaran biayanya tergantung tempat kita melakukan vaksinasi serta merk yang dipakai. 

Jika ingin murah, vaksinasi dasar bisa dilakukan di Klinik, Puskesmas atau Posyandu. Sebab jika dilakukan di rumah sakit apalagi rumah sakit ternama biayanya ada di kisaran 500rb – 1jt/vaksin. 

Mengalokasikan dana untuk kesehatan ini wajib karena kita tidak tahu hal-hal tak terduga macam apa yang akan terjadi, dan tidak menutup kemungkinan membutuhkan perawatan dengan biaya yang cukup besar. Saat itu terjadi, kita tidak lagi pusing memikirkan dana, sehinggs bisa fokus dengan kesehatan si kecil. 

Namun jika biaya yang harus dikeluarkan melebihi dana yang kita miliki, jangan merasa terlalu bersalah jika kita terpaksa melakukan pinjaman dengan  gadai BPKB mobil, gadai sertifikat rumah, gadai BPKB Motor, jual emas, beberapa barang berharga digadaikan  atau semacamnya.

Anak adalah titipan yang harus kita jaga dan perjuangkan.

Karena ia titipan, maka selayaknya anak dijaga sebaik mungkin dan diperjuangkan. Dijaga kesehatannya, memastikan tumbuh kembangnya optimal, dan membuatnya bahagia. Namun ketika tejadi hal-hal yang tidak kita inginkan ketika kita sudah menjaganya sebaik mungkin, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah berjuang secara maksimal dengan apa yang kita miliki. 

Teruntuk para calon orangtua, jangan ciut melihat daftar pengeluaran di atas. Haha.
Semua itu bisa diatasi dengan melakukan perencanaan. Mulailah alokasikan dana untuk menyambut sikecil sejak sekarang. Untuk menekan biaya pengeluaran kita harus menetapkan skala prioritas. Pengeluaran mana yang mendesak, bahkan jika memungkinkan ditekan, atau mana yang sebaiknya diabaikan.

21 komentar

  1. Dimana-mana orang tua pasti bela-belain ya untuk keperluan anak, apalagi masalah kesehatan dan pendidikannya.
    Menabung adalah salah satu jalan agar kita bisa siap2 jika ada kebutuhan mendesak.

    BalasHapus
  2. Masih bayi pengeluaran cukup besar ya :D terutama di popok kalau saya, soalnya pakai popok sekali pakai. Nanti gedean dikit listnya nambah buat pendidikan ya mba hihi

    BalasHapus
  3. Anak pertama saya semuanya dilakukan hehehe.
    Anak kedua, udah gak pakai susu, gak beli mainan, bajupun jarang.

    Pendidikan nih yang kudu disiapkan lagi

    Semoga kita selalu diberikan rezeki olehNya, insha Allah :)

    BalasHapus
  4. anak adalah segalanya yah mom. jadi teringat perkataan ibu, kalau rela berkorban demi anaknya, bahkan gak makan sekalipun, huhuhu jadi baper, inget ibu, pengen peluk.

    BalasHapus
  5. Kalo udaa ngomong keperluan anak, makin besar makin banyak ya mom. Dan indeed kayaknya mostly ibu akan mengutamakan keperluan anaknya di atas keperluannya sendiri yg sekunder

    BalasHapus
  6. Setuju untuk baju juga aku ga beli banyak-banyak karena pertumbuhannya cepat, biaya vaksin lebih murah di bidan atau kalau mau gratis ke puskesmas mba dan untuk mainan aku pilih sewa daripada beli karena mahal dan cepat bosan hehehe

    BalasHapus
  7. Anak lahir sudah dibekali rejeki masing-masing ya, mba... Lahiran anak kedua Oktober 2017 yang lalu saya juga tidak bayar sepeserpun, karena SC dan dicover BPJS. Trus urusan biaya pospak juga saya minimalisir dengan menggunakan clodi. Untuk imunisasi saya lakukan di bidan setelah tahu kalo di RS bayarnya mahal hehehe.. Jadi ibu memang kudu kreatif mengatur keuangan ya karena masih akan terus butuh biaya untuk memnbesarkan anak-anak :)

    BalasHapus
  8. Daku nggak ciut mbak lihat daftarnya, hihi.. Jadi pembelajaran agar siap menjadi orangtua dan pastinya masukan buat siap menghadapi kehidupan berumah tangga

    BalasHapus
  9. Kalau sudah ngomongin pengeluaran anak memang ya...ngalah Bapak dan Emak hahaha
    Apalagi kalau sudah sekolah, berjejer tuh kebutuhannya. Makin besar makin menjadi. Maka dari itu aku dan suami memutuskan dua anak lebih baik, biar tercukupi apa yang dibutuhkan mereka secara maksimal. Kan kalau dibagi 2 pasti porsinya lebih banyak daripada dibagi ke 6 anak, misalnya, kan ya...

    BalasHapus
  10. Lengkap banget ini mbak. Betul nih ada tulisan ini. Dulu pas jadi orang tua baru aku masih raba-raba biaya yang nyangkut anak apalagi selain persalinan. Ternyata ada segini banyaknya ya. Gapapa namanya orang tua demi anak apa aja dilakonin. Hehe

    BalasHapus
  11. Kebutuhan finansial yang berkaitan dengan anak semakin hari semakin banyak, harus pinter-pinter juga nih dalam mengelola duitnya. Semakin besar usia anak semakin banyak pula dana yang dibutuhkan terutama dalam pendidikan. Berapa pun duit yang dibutuhkan, orangtua akan selalu mengusahakan sekuat tenaga.

    BalasHapus
  12. Setiap anak sudah punya rezekinya sendiri ya, jadi ga perlu khawatir terhadap pengeluaran-pengeluarannya. InsyaAllah akan selalu ada rezeki , hehehe... Bekal nih buat nanti kalo punya anak hehe.. harus pintar-pintar mengatur juga.

    BalasHapus
  13. Setuju banget, mbak sama daftar di atas. Kita sebagai orang tua pastinya pengen ngasih yang terbaik kan ya, buat anak. Tapi kalau saya sebisa mungkin sesuaikan dengan dana yang ada biar nggak terlalu memaksakan diri kesannya

    BalasHapus
  14. Memang perlu persiapan yang cukup untuk menuju jenjang serius, yang memang awal dari segala kehidupan baru. Amit-amit, jangan sampai ngeluh. Hehe

    BalasHapus
  15. Iyeeess setuju, kudu punya angaran khusus buat vaksin. Apapun lah pokoknya buat anak. Satu lagi selain vaksin jg buat periksa kesehatan giginya hehe. Moga2 gak sampai gadai2 deh, dicukupkan terus rezekinya biar bisa mengusahakan yg terbaik buat anak aamiin

    BalasHapus
  16. Kesehatan yang paling penting mbaak. Banyak yang lupa setelah melahirkan masih harus imunisasi dan check up anak secara berkala.

    BalasHapus
  17. nomer dua nih, dari anak kedua udah mulai gak seheboh waktu anak pertama wkwkwk.. kadang suka diketawain, ih anak cowok kok pake baju pink, ya biar lah dia pake baju kakaknya, apa lagi buat bayi kayaknya gak masalah deh, dipake juga bentaran doang.. eh bener aja dong ampe skrg nih, menjelang lahiran anak ke-4 aku gak beli2 baju, semua pakai punya kakak2nya hahaha.. mending belinya tunggu dia lahir udah gedean #EmakIrit

    BalasHapus
  18. Yang penting semuanya demi kebaikan dan kesehatan anak ya Mba. Apalagi pakaian buat anak mah mahal-mahal punya ya. Boleh juga nih ditambahkan asuransi buat anak.

    BalasHapus
  19. Banyak hal yang pasti akan dikeluarkan untuk anak, dan pasti akan terus diperjuangkan ya itu :D

    BalasHapus
  20. alhamdulilah anak ku usia 6 bulan udah lepas popok malam hari, sufor pun gak ketergantungan.

    BalasHapus

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^