Keindahan Iman Hanya Bisa Dirasakan Oleh Orang yang Memilikinya

Henry Cuyler Bunner mencipta sebuah puisi yang sangat indah. Puisi itu bercerita tentang hubungan sangat dekat antara seorang nenek tua yang sudah tak bisa melakukan apa-apa kecuali duduk dan seorang anak berkaki kecil dan lumpuh. Tak nampak dari puisi itu hasrat untuk memancing rasa kasihan. Henry tidak mengeksplorasi keterbatasan kedua tokoh itu, tetapi justru mengangkat cahaya kemuliaan dari hubungan di antara keduanya.

Puisi tersebut melukiskan si nenek dan anak itu duduk berhadapan di bawah sebuah pohon mapel. Mereka tidak diam, melainkan bermain petak umpet. Yang satu menutup wajahnya dan menebak yang lain bersembunyi di mana. Begitu, saling bergantian. “Dan mereka tak pernah beranjak dari tempat mereka,/… Wanita yang sangat, sangat tua,/ Dan si anak lelaki dengan lutut dan kaki lemas—/ Si nenek yang sangat, sangat, sangat penyayang,/ Dan anak laki-laki yang baru tiga setengah tahun.//” [Via : Denny JA World]

Tidak ada komentar

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^