Henry Cuyler Bunner mencipta sebuah puisi yang sangat indah. Puisi
itu bercerita tentang hubungan sangat dekat antara seorang nenek tua
yang sudah tak bisa melakukan apa-apa kecuali duduk dan seorang anak
berkaki kecil dan lumpuh. Tak nampak dari puisi itu hasrat untuk
memancing rasa kasihan. Henry tidak mengeksplorasi keterbatasan kedua
tokoh itu, tetapi justru mengangkat cahaya kemuliaan dari hubungan di
antara keduanya.
Puisi tersebut melukiskan si nenek dan anak itu duduk berhadapan di
bawah sebuah pohon mapel. Mereka tidak diam, melainkan bermain petak
umpet. Yang satu menutup wajahnya dan menebak yang lain bersembunyi di
mana. Begitu, saling bergantian. “Dan mereka tak pernah beranjak dari
tempat mereka,/… Wanita yang sangat, sangat tua,/ Dan si anak lelaki
dengan lutut dan kaki lemas—/ Si nenek yang sangat, sangat, sangat
penyayang,/ Dan anak laki-laki yang baru tiga setengah tahun.//” [Via : Denny JA World]
Keindahan Iman Hanya Bisa Dirasakan Oleh Orang yang Memilikinya
Terimakasih telah berkunjung di rumah maya saya.
Menulis adalah salah satu kegiatan saya selain fokus dengan urusan rumah tangga.
Untuk keperluan kerjasama dan lainnya hubungi saya di
Liliby88 (at) gmail (dot) com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^