Rumah impianmu seperti apa? Via http://www.wiraland.com |
Benar adanya bahwa mencari rumah itu ibarat mencari jodoh. Susah-susah gampang. Gampang nunjuk yang disuka, tapi susah ketika liat harga.
Sejak
sebelum menikah saya dan suami sudah mengambil ancang-ancang agar setelah
menikah sebisa mungkin segera memiliki rumah. Tak apa menahan keinginan untuk
bersenang-senang, menahan diri untuk tidak membelanjakan uang jika memang
kebutuhan itu tidak mendesak. Mungkin bagi sebagian orang terlihat berlebihan
atau ngoyo atau apalah. Bagaimanapun inilah keputusan kami.
Maka
sejak terucap kata “sah”, sejak saat itu pula kami mulai mencari-cari rumah
yang sekiranya sesuai dengan kriteria yang kami inginkan. Membeli
rumah tak serupa membeli sendal jepit, ketika tidak cocok tinggal cari yang
lain - berhubung harganya murah. Nah, masa nyari rumah juga mesti gitu. Lagiankan capek pindah sana
sini.
Ada
beberapa hal yang benar-benar kami pertimbangkan secara mendalam sebelum
memutuskan membeli rumah, tujuannya agar tak menyesal kemudian. Setidaknya rumah
yang kami kami beli kelak nyaman untuk ditempati.
1.
Seberapa
jauh jarak rumah dengan jalan raya.
Pertimbangannya begini, agar kalau
kemana-mana ngga susah bin repot. Kemudahan akses. Bayangkan kalau perumahannya
jauh di pelosok dan tak ada kendaraan umum. Silahkan tertawakan saya yang hari
gini kalau kemana-mana masih bergantung pada orang. Kalau ngga dianterin pake
motor, ya setidaknya ada angkot. Hahah, maklum masih belum bisa mengendarai
motor sendiri.
2.
Jarak
rumah dengan tempat kerja
Saya sendiri ngga rela membiarkan suami
menjadi generasi tua di jalan. Udah capek kerja, capek pula di jalan, kenalah
pula macetnya.
3.
Ukuran
rumah dan tanah
Pengennya sih ukuran rumah dengan ukuran
minimal 36, dengan ukuran tanah 60. Tapi makin kesini kok ya standar perumahan
KPR itu jadinya dibawah 30, rata-rata 22-25. Lebih dari itu harganya bikin
kantong kering kerontang.
4.
Bebas
banjir.
Ini penting banget. Siapapun pasti ngga
mau dapet PR setiap kali musim hujan datang.
5.
DP
sesuai budget
Beda orang beda kemampun. Hal ini kami
maksudkan agar tak gelap mata. Jangan sampai gara-gara ngejar DP rumah terpaksa
ngga makan. Duh! Haha
6.
Status
sertifikat
Pada dasarnya kami mencari rumah dengan
status Sertifikat Hak Milik. Alasannya sederhana, demi keamanan. Namun fakta di
lapangan, kebanyakan perumahan menawarkan status Sertifikat Hak Guna Bangunan.
Perbedaan kedua jenis sertifikat ini diliat dari bahasanya saja sudah jelas ya.
Namun kami mendapatkan penjelasan, bahwa memang awalnya status rumah HGB,
setelah lunas baru bisa ditingkatkan menjadi SHM.
***
Aku Ingin Punya Rumah
Berbekal
kriteria yang kami buat di atas, maka mulailah kami berburu rumah. Beberapa
perumahan telah kami datangi. Baik berdasarkan rekomendasi teman dan keluarga
maupun berdasarkan iklan properti di berbagai situs. Tapi seperti yang saya
katakan di awal, bahwa nyari rumah yang cocok kok ya serupa nyari jodoh.
Padahal, saya rasa kriteria yang kami tentukan tak terlalu muluk. Lagi pula
wajar kan kalau kita sedikit berhati-hati.
‘RUMAH MURAH DI MEDAN’
Ketika
kami menghentikan pencarian sejenak, seorang kenalan merekomendasikan salah
satu developer terbaik asal Medan, yaitu Wiraland. Katanya, Wiraland merupakan salah
satu yang terbaik di kotanya. Penasaran, saya pun langsung berselancar di dunia
maya. Mencari rekam jejak developer Wiraland. Senyum saya mengembang seketika.
Pantas dia bilang developer ini masuk dalam jajaran developer terbaik.
Ternyata
sejak kemunculannya di
tahun 2003, Wiraland telah membuat banyak gebrakan yang unik di kota Medan.
Salah satu yang membuat Wiraland unik adalah keberhasilannya dalam mengubah
proyek perumahan yang telah lama tidak diminati, sepi pembeli menjadi proyek
perumahan yang diminati dan bahkan sold-out. Hal ini tentunya tidak mudah dan
membutuhkan kejelian dan kepiawaian dalam mengolah suatu proyek yang telah lama
‘mati’ menjadi hidup kembali.
Tidak hanya sekedar membangun bangunan
rumah, Wiraland juga berkomitmen untuk menghidupkan suasana perumahan sekitar
dengan penghijauan dan membangun fasilitas yang menunjang gaya kehidupan
sehingga penghuni bisa merasakan kenyamanan maksimal. Nah! Ini sesuai keingan
saya. [Selengkapnya di http://wiraland.com]
Sedangkan
misi Wiraland adalah menjadi perusahaan property terpercaya dan terunggul di
Indonesia. Terpercaya. Poin yang tentunya benar-benar harus dipastikan sebelum
membeli properti dari sebuah developer. Bisa dilihat dengan apakah realita
sesuai dengan janji yang ditawarkan. Properti adalah investasi, di sana kita
pertaruhkan hasil keringat kita, maka sudah sepatutnya kita berhati-hati,
memilih developer yang dapat dipercaya.
Saya
semakin penasaran dengan Wiraland, maka saya lanjutkan penjelajahan saya dengan
melihat-lihat beberapa properti Wiraland yang telah dibangun dan sukses di
pasaran. Diantaranya
Nah,
salah satu yang sesuai dengan kebutahan keluarga kecil kami saat ini adalah
River Valley Residence selain designya menarik, lokasi juga strategis. Tak
kalah penting, harga sesuai budget. Yeaay. Bukan berarti nggak tertarik dengan projek yang lain, yang lebih mewah, hanya saja saya mencoba realistis.
River
Valley Residence ternyata merupakan hasil Akuisi Wiraland Property Group
terhadapp projek Sejohor Asri, di medan Johor pada Kamis, 18 mei 2016 lalu.
Luasnya mencapai 50 hektar. Aksi
akuisisi ini tentunya menambah portfolio Wiraland yang memang dikenal jago
menyulap projek terbengkalai menjadi lahan investasi bernilai tinggi. Sebut
saja Menteng Indah
dan Givency One yang
bila direkam `before-after`nya
akan menjadi satu studi banding yang luar biasa.
Dengan
mengusung komitmen Environmental
Reverse untuk menjadikan River Valley hunian dengan penghijauan
terbaik di Sumatera Utara, Wiraland pada tahap pertama remanaging ini telah menanam
5000 pokok Ketapang Kencana di area proyek.
Wah
pasti adem banget ya nantinya. Saya sering mendapati developer yang mengusung kata green, asri dan semacamnya. Namun sayangnya, komitmen developer tersebut untuk membuat
hunian hijau jauh panggang dari api. Penanaman pokok pohon sebelum proyek
ditempati itu bertujuan agar ketika pembeli sudah menempati rumahnya, mereka
mendapat kenyamanan dengan lingkungan yang asri. Apa yang dilakukan oleh Wiraland pastinya patut untuk ditiru oleh pengembang-pengembang lainnya.
Saya
sangat berterimakasih kepada teman yang merekomendasikan Wiraland pada saya.
Meski saya cocok dengan salah satu proyeknya, namun tak bisa kami jadikan
pilihan karena letaknya di luar pulau. Akan tetapi setidaknya saya mendapat
referensi serta gambaran yang lebih jelas mengenai rumah impian. Yaitu dengan
menambahkan kategori “Perumahan Hijau nan Asri” di daftar kriteria rumah impian kami.
Ya,
semoga rejeki kami lancar dan segera menemukan rumah yang cocok, sesuai
kriteria kami. Aamiin.
Kalau saya rindu rumah dekat masjid/ mushola. Sedih kalau rumah jauh dari masjid/ musholla, suara azan lamat2 dengarnya :( Jadi besok kalau dikasih rizki untuk beli rumah sendiri, pengen cari yang dekat masjid/ musholla :)
BalasHapusAamiin.
HapusSemoga terkabul ya mba :D
Terpecaya..nah itu harus dipegang teguh bagi setiap pemilik bidang usaha, track wiraland cukup menjajikan ya..
BalasHapusJadi pingin beli rumah :(
BalasHapusjodoh juga punya harganya ya mba.. he2, beli rumah emang perlu yang dekat dengan fasilitas umum..biar enak kalau mau kemana2
BalasHapus