Mendapat kesempatan menjelajahi
kepulauan seribu bareng IdCorners dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu
merupakan hal yang tidak saya duga. Karena jujur saja, saya memang sudah lama
ingin menjelajahi kepulauan ini. Semacam dream come true, gitu lah. Haha
Sebelumnya saya sudah pernah ke
kepuluan seribu sekitar 2 tahun lalu, tapi hanya sebatas Onrust, Cipir dan Kelor. Dan saya merasa tidak puas, bawaannya pengen balik lagi dan lagi.
Perjalanan kami dimulai dengan
berkumpul di dermaga 16 Marina - Ancol. Sejak 1-2 hari sebelum hari H, Mba
Donna selalu mewanti-wanti kami agar datang tepat waktu. Karenanya saya yang
berangkat dari Bekasi, sejak subuh buta sudah menyusuri jalanan kota Bekasi. Niatnya
mau naik kereta pertama, tapi pas sampai stasiun kereta pertama sudah
berangkat. Di sana masih ada dua kereta yang sedang menunggu penumpang. Sialnya
saya malah naik kereta ke-tiga. Sampai di lokasi teman-teman sudah banyak yang
berkumpul. Saya lega karena tidak tertinggal.
Ada kejadian lucu saat kami menunggu keberangkatan, kami iseng membuat video Mannaquine Challange. Saat semua sudah serius, tiba-tiba ada penampakan yang lewat tanpa basa-basi. Awalnya yaudah, biarin. Eh di gak lama kemudian ada lagi yang lewat, langsung dua orang. Inti dari challange ini-kan nggak boleh ada yang gerak. Kebayangkan gimana reaksi kami kemudian? Ngakak Berjamaah. Hahha.
Beruntung, tidak lama kemudian kami dikumpulkan untuk briefing. Dalam kesempatan itu kami diberi arahan Oleh Ibu Neneng sebagai perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu.
Pesona Pulau Bidadari Seelok Namanya
Dalam agenda ini, kami direncanakan mengunjungi beberapa pulau. Nah pulau pertama
yang kami kunjungi adalah pulau Bidadari. Tak lebih dari 20 menit dengan naik
kapal predator, kami sudah merapat di Pulau Bidadari. Saya merasa takjub melihat
pemandangan yang terpampang di depan mata. Amazing. Pemandangan seindah ini
bisa didapat tak jauh dari ibu kota.
Setelah menikmati welcome drink,
kami dipandu untuk menyusuri eksotisme pulau bidadari. Kenapa saya bilang
eksotis? Karena pulau ini tidak hanya menyuguhkan keindahan bahari, tapi di
dalamnya tersimpan sejarah yang rugi banget untuk dilewatin.
Konon, sebelum bernama pulau bidadari, pulau ini dinamai pulau sakit dan pulau Purmerend. Dinamakan pulau sakit, karena pada jaman penjajahan Belanda, pulau ini merupakan pulau penunjang pulau onrust, dan di sini dibangun rumah sakit lepra atau kusta.
Rupanya pulau bidadari merupakan
pulau yang sangat strategis karena sempat jadi rebutan pasukan Belanda dan Inggris. Namun pada akhirnya Belanda bisa mempertahankannya. Lalu membangun
rumah sakit dan benteng pertahanan, yaitu benteng Martello.
Luas Pulau Bidadari sekitar 6 hektar
dan 60% nya ditumbuhi pepohonan. Cocok bangetlah pokoknya buat berlibur santai.
Baik untuk kamu yang Cuma mau one day tor, atau pun menginap. Kerena di sini
disediakan berbagai fasilitas penunjang.
Oya, di sini juga ada yang
namanya pohon jodoh. Entah bagaimana bisa, dua pohon akhirnya tumbuh menjadi
satu. Pohon ini mungkin sudah berusia ratusan tahun kalau dilihat dari
ukurannya yang super besar. Buat yang belum dapat jodoh cpba deh kesini, kali
dapat jodoh. Ahaha
Pulau Cipir, Pulau Onrust dan Pulau
Kelor
Setelah puas menikmati keindahan
pulau Bidadari, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Cipir, lalu Pulau Onrust,
dan Pulau Kelor. Pada dasarnya ketiga kepulauan ini merupakan pulau dengan
tujuan wisata sejarah. Namun tetap, keindahan lautnya patut diacungi jempol.
Dalam bahasa Belanda disebut Kuiper,
semacam tong kayu untuk wadah perbeklan air di kapal. Disebut sebagai taman
arkeologi bukan merupakan sebutan yang berlebihan. Karena di sepanjang pulau
kita bisa menyaksikan reruntuhan peninggalan Belanda yang berupa reruntuhan
rumah sakit dan bangsal pasien.
Sedangkan sebagai pusat kegiatan
ada di pulau Onrust. Nah saya baru tahu arti kata Onrust itu berarti “tidak
pernah istirahat”. Pulau ini memang kecil, namun memiliki peran yang besar
dalam sejarah perkembangan Jakarta, terutama pada abad 17 dan 18. Objek wisatanya
berupa peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda, bekas barak
penampungan haji, Museum Pulau Onrust, Pemakaman Belanda, dan makam S.M Kartoseowirjo.
Secara garis besar pulau onrust
memeliki 3 periode, yaitu:
Periode Sejarah Abad 17-18,
Sebagai Perbentengan
Mulai dari benteng kecil kemudian
diperluas hingga mencapai 2/3 pulau, yang pembangunan akhirnya selesai pada
1691. Namun pada 1800 perbentnengan ini rata dengan tanah akibat serangan
Inggris.
Periode sejarah Abad 19, Pangkalan
Angkatan Laut
Setelah hancur, pulau ini kembali
dibanung, namun diperuntukkan sebagai Pangkalan Angkatan laut. Pembangunan selesai
pada tahun 1840. Namun pada tahun 1883 kembali luluhlantah akibat letusan
Gunung Krakatau.
Periode Sejarah Abad 20: Sebagai
Karantina Haji
Masuk tahun 1911 Pulau Onrust
kembali dibangun dengan struktur dan fungsi sebagai karantina haji yang sanggup
menampung 3.500 jamaah haji yang baru pulang dari Mekkah. Bangunan yang
didirikan berupa Rumah sakit, Barak, dan rumah-rumah bagi staff dokter dan
pegawai. Pada tahun 1968, pulau Onrust kembali hancur akibat penjarahan yang
dilakukan penduduk.
Jika ingin ditelisik lebih dalam,
Pulau Onrust memiliki catatan sejarah yang jika dibuatkan artikel tak cukup
hanya satu artikel.
Tidak jauh berberda dari Pulau
Cipir, Pulau Kelor merupakan pulau yang dimanfaatkan kolonial Belanda untuk
menunjang segala kesibukan yang berpusat di Pulau Onrust. Di Pulau Kelor juga
dibangun Benteng martello sebagai benteng pertahanan. Hingga sekarang bentuknya
masih terlihat jelas. Dibangun dengan bata merah dengan struktur yang kokoh. Buktinya
mampu bertahan sekian lama.
Paduan pasir putih, batu pemecah
ombak dan benteng Martello membuat Pulau Kelor memiliki pesona tersendiri bagi
saya. Hehe. Nah untuk bagian dermaga dan fasilitas penunjang lainnya udah
jaaauuhh lebih baik dibanding dua tahun lalu. Hal ini menunjukkan keseriusan
Dinas Pariwisatadan Kebudayaan Jakarta menjadikan kepulauan seribu sebagai salah
satu dari 10 tujuan wisata utama di Jakarta.
Oya, setelah menikmati wisata
sejarah di Pulau Kelor kami mendarat di Pulau Untung Jawa, dan beberapa pulau
lainnya. Ulasannya di artikel berikutnya ya..
wohohoho, kepulauan seribu ini gak akan bikin bosan untuk di kunjungi, kunjungan kemarin bikin nagih mau balik lagi lho .... :D
BalasHapusOoohhhh Kepulauan seribu ---- engkau meninggalkan sejuta kenangan yang kelak akan kamu ulangi entah di Kepulauan seribu atau di destinasi wisata lainnya ---- yeeeee chebooxxxx - Brooottt.!!!!
BalasHapusaduh memang sih begitu mempesona, aku sih baru ke pulau ayer yg paling dekat dg jakarta, itupun sdh indah, jadi masih mau ke sana lagi
BalasHapusPernah bersama anak cucu liburan beberapa hari ke Pulau Seribu ini, ketempat pembiakan penyu, ikan hiyu, anak cucu pada snorkling-ria.
BalasHapusasik memang, akupun juga ketagihan :) Yuk ah kesana lagi :)
BalasHapuskangen ke seribu sama kalian semua :(
BalasHapusBelum kesampean juga nih mau trip ke pulau2 diatas semoga suatu saat kesampaian. Btw, cara embed instagram di post bagaimana yaa??
BalasHapusAda foto aku ey.. hehe.
BalasHapus