Foto via pixabay |
Terkadang saya malu ngaku sebagai blogger. Sadar diri jarang update, dan blog seringnya melompong. Hahah
Apalagi nih satu bulan menjelang lahiran, rasa malas buat update blog itu memuncak. Padahal sebenarnya ada saja tema yang dipikirkan sebagai bahan tulisan. Tapi untuk memulainya itu rasanya malas bener. Kalaupun berhasil nyalain laptop, saya dikalahkan oleh layar putih bahkan hingga berjam-jam, yang kemudian berujung tidur atau sebagainya.
Kekosongan blogpost pun berlanjut di bulan pertama si bayi. Selain karena merasa sok sibuk, antusiasme seorang new mom juga mempengaruhi banget. Rasanya pengen selalu dekat sama si dia, gak mau ketinggalan setiap perkembangannya sekecil apapun itu. Hahah
Nyatanya, lama-kelamaan ada perasaan rindu untuk menulis dan ngutak-atik blog lagi. Tapi dasarnya blogger kambuhan, rupanya saya perlu cari tantangan agar kegiatan menulis ini bisa konsisten.
Dan, taraaaaa... Blogger Muslimah Indonesia lewat grup facebook mengadakan tantangan menulis one day one post.
Awalnya sih sempat ragu, bisa gak ya? Sanggup gak ya? Ikut gak ya? Duh bingung.. Wkwk
Yaudahlah ya, coba ikut aja. Bismillah. Semoga konsisten. Setidaknya nanti kami sebagai sesama peserta ODOP ini bisa saling menyemangati.
Setidaknya, dengan ikut tantangan ini ada semacam dorongan untuk menulis tiap hari, konsisten hingga akhir. Apalagi tanya tidak ditentukan, jadi peserta bisa menulis tentang apa saja. Sekali lagi, bismillah.
Oya, tentang dunia tulis menulis, pernahkah kawan sekalian mengalami perasaan, uneg-uneg, atau sesuatu yang mengganjal di hati yang tak bisa disampaikan secara blak-blakan? Saya sering. Maka menulis merupakan jalan yang aman untuk menyalurkannya.
Saya sering mendengar bahwa menuliskan apa yang kita pikirkan dan apa yang membuat kita tertekan dapat menjadi semacam therapy. Dan saya rasa itu benar. Orang-orang bisa saja menilai saya sebagai seorang yang pendiam, padahal terkadang ketika saya ingin banyak bicara, saya takut salah kata yang berujung membuat si lawan bicara tersinggung dan berujung renggangnya hubungan. Tapi kemudian hal ini membuat pikiran di kepala menumpuk dan butuh disalurkan.
Sebagai anak angkatan 90an akhir, media penyaluran pikiran saya waktu itu berbentuk diari. Isinya? Ya tulisan tulisan semi alay gitu deh. Wkwk
Pindah ke Jakarta akhirnya saya mengenal media online yang disebut Blog, sebagai diari dalam bentuk digital. Saya pun mulai ikut berbagai komunitas dan pelatihan menulis. Selain menjaring ilmu, ikut berbagai pelatihan dan komunitas juga bermanfaat untuk menjalin koneksi atau silaturahmi. Tak hanya pelajaran tentang tulis menulis, bergabung dengan Forum Lingkar Pena (FLP) misalnya, saya niatkan agar punya lingkaran yang bikin adem. Semacam lingkaran yang saya harap membuat saya lebih dekat pada sang pencipta.
Balik lagi tentang ODOP, konsistensi menulis seseorang tidak bisa diukur dari komunitas atau pelatihan apa yang ia ikuti. Konsistensi menulis itu murni dari masing-masing individu. Dan saya ikut ODOP kali ini, sekali lagi sebagai sebuah usaha agar bisa konsisten menulis. Semoga bisa, ya. Buat teman-teman yang lain juga, semoga lancar.
Bismillah, Mbak semoga kita istiqamah ^^
BalasHapusKereen mba Lhi, walaupun punya baby tetap bisa ikut ODOP. Lanjutkan semangat ya..
BalasHapusSemangat mba Lhi...aku jg pengen sih ODOP tapi kapan ya mulainya? Hihihi
BalasHapusSaya malah blom sanggup untuk ikut one day one blogpost, keren dan semangat ya mba azzura untuk ikut program ODOP nya
BalasHapusSharing tips nya juga mba. Khususnya buat aku yang masih suka bolong nih jadwal mengupdate postingan. Jadi berasa gak enak hati, malu sama dunia, mau ngaku sebagai blogger tapi postingan aku belum konsisten.
BalasHapusWah, boleh juga nih ikutan. Kapan ya mulainya?
BalasHapusMemang harus konsisten mba buat memulai nulis artikel. Apalagi yang udah punya anak harus pinter2 memanage waktu buat nulis konten.
BalasHapusnurazizahkim.blogspot.com
Aamiin semoga konsisten ya odopnya. Saya nyerah dulu, setrikaan numpuk wakakak
BalasHapusYihaaaa semangaaat ODOP yaa. Mak dukung doa dan hati yg tulus ikhlas hahaha. Emang sih klo lg malas datangnya ya paling enak mkn mie ayam ajah
BalasHapusAku pernah 2 kali ikutan ODOP, seru juga sih, blog jadi ada update tiap hari, tapi ya harus bagi2 waktu antara kerjaan offline nya juga hehe.
BalasHapusSemoga lancar ODOP nya :)
Aamiin. Semoga istiqomah,dan lancar mba. Semangat.
BalasHapusSaya disini baru...
BalasHapusAlhamdulillh masih tetep konsisten..
terima kasih infonya, bermanfaat nihh, apalagi unutk pemula seperti saya
Berhubung ini bulan agustus, saya gak berani ikutan ODOP blogger Muslimah karena takut gak konsisten. Banyak kegiatan di bulan ini. Semoga di bulan bulan mendatang bisa ikutan
BalasHapusPengen deh one day one post... Tapi bida nggak ya... Ah semangatt
BalasHapusSaya pun ingin sekali berkeluh kesah dalam tulisan di blogku, tapi maaih suka ragu menuliskannya...takut nanti jadi malah boomerang buat saya sendiri.
BalasHapusAku sempet kecapekan one day one post, tapi pas ngk nulis rasanya ada yang hilang, hehe..
BalasHapussemangat mba ! salah satu kendala blogger adalah konsistensi ngepost
BalasHapusAku belum pernah berhasil lolos ODOP, selalu gagal dan drop out di tengah jalan. Menumbuhkan semangatnya itu lhoo
BalasHapusayooo mba semangaaat, aku pun lagi ikutan ni, wkwk... nantang diri sendiri sebagai blogger malas, hihi
BalasHapusAlhamdulillah tulisan mbak menginspirasi. Untuk bisa terus menulis memang harus disiplin dan harus dipaksakan...
BalasHapus