Berdasarkan fungsinya, ada lima macam puisi dalam khasanah sastra tradisi lisan Lampung:
1. Paradinei/paghadini
Paradinei/paghadini adalah puisi tradisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secara adat. Paradinei/paghadini diucapkan jurubicara masing-masing pihak, baik pihak yang datang maupun yang didatangi. Secara umum, isi paradinei/paghadini berupa tanya jawab tentang maksud atau tujuan kedatangan.
Contoh:
Jak banding sikam jinna
Lupa mak singgah jondong
Kubimbing niku jinna
Mukhawan niku khatong
Mawat kutattak lada
kammak jukuk ni lamon
Mawat kubuka cawa
kammak cawa sai temmon
Si gisting nangun mikhing
jalan berliku liku
Najin dunia giccing
bacak sapai di niku
[sunting] Pepaccur/pepaccogh/wawancan
2. Pepaccur/pepaccogh/wawancan
Pepaccur/pepaccogh/wawancan adalah puisi tradisi Lampung yang berisi nasihat atau pesan-pesan setelah pemberian adok (gelar adat) kepada bujang-gadis sebagai penghormatan/tanda telah berumah tangga dalam pesta pernikahan. Pemberian adok (gelar adat) dilakukan dalam upacara adat yang dikenal dengan istilah butetah atau istilah lainnnya, ngamai dan nginai adek, ngamai ghik ngini adok, dan kabaghan adok atau nguwaghko adok.
[sunting] Pattun/Segata/Adi-Adi
3. Pantun/segata/adi-adi
Pantun/segata/adi-adi adalah salah satu jenis puisi tradisi Lampung yang lazim di kalangan etnik lampung digunakan dalam acara-acara yang sifatnya bersukaria, misalnya pengisi acara muda mudi nyambai, miyah damagh, kedayek.
4. Bebandung
Bubandung adalah puisi tradisi Lampung yang berisi pertuah-petuah atau ajaran yang berkenaan dengan agama Islam.
[sunting] Ringget/Pisaan
5. Ringget/pisaan
Ringget/pisaan/dadi/highing-highing/wayak/ngehahaddo/hahiwang adalah puisi tradisi Lampung yang lazim digunakan sebagai pengantar acara adat, pelengkap acara pelepasan pengantin wanita ke tempat pengantin pria, pelengkap acara tarian adat (cangget), pelengkap acara muda-mudi (nyambai, miyah damagh, atau kedayek), senandung saat meninabobokan anak, dan pengisi waktu bersantai.
sumber : Wikipedia Indonesia
Bentuk-bentuk puisi lisan Lampung
Azzuralhi
Sabtu, 26 November 2011
Lampung Sai
Terimakasih telah berkunjung di rumah maya saya.
Menulis adalah salah satu kegiatan saya selain fokus dengan urusan rumah tangga.
Untuk keperluan kerjasama dan lainnya hubungi saya di
Liliby88 (at) gmail (dot) com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
jejama gham ngebangun daleh melestarikon adat lampung
BalasHapusPayu jejama kham lapah. Kik mawat kham sapa lagi, betul awat bang..? :D
BalasHapusMakasih adu singgah mit anjung sinji bang.
saya suka wallpapernya hahaha :D =D
BalasHapusHahahaha.. :D
BalasHapussalah fokus kayanya... :mrgreen:
makasih udah berkunjung yaaaa