Antara Kenangan dan Ekspektasi


Tidak lain yang tersisa dari masa lalu adalah kenangan. Kenangan indah maupun pahit tidak bisa kita atur mana yang akan lebih mendominasi. Karena apa yang terjadi dimasa lalu tak lain merupakan harapan indah akan masa depan.


Jika itu kenangan manis maka kenanglah, tapi jika itu kenangan pahit lupakan sajalah. Cukup jadikan ia sebagai pembelajaran sebagai koreksi indah dimasa yang akan datang.

Kenangan pahit selamanya akan menjadi pahit dan menyakitkan mu. Oleh karenanya, jika kau tidak ingin larut dalam rasa sakit masa lalu jangan terlalu ditangisi, janganlah diungkit agar tidak membebani masa depan mu.
Dulu masa lalu, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah harapan.
Jangan rusak harapan hari esok dengan bayangan masa lalu yang menyakitkan mu.
Note : cara mudah untuk melupakan sakitnya masa lalu adalah dengan tidak mengungkitnya. Entah seberapa berat kau mencoba, tapi tetaplah mencoba. Sebab dengan selalu mengungkitnya kamu tidak akan pernah merdeka dari rasa sakit yang mendera.

Btw, yang ingin saya sampaikan tadi bukan masa lalu yang berhubungan dengan perasaan seperti yang tertulis diatas, but this is all about my blue.
Owh ma blue, where ayu. Ayu right.?
Huhhuhhu.. I really really missing you.

Si biru ini bukan bintang peliharaan, tapi sebongkah hp butut yang telah setia menemani hari hari ku baik dalam suka maupun duka. Dia selalu ada walau bagaimana pun keadaan ku.

Akhir bulan mei 2012 kemarin dia diculik.
Ceritanya pagi itu saya berangkat kerja. Gak afdol rasanya kalau tanpa dengerin musik. Jadi selama perjalanan si biru ini saya taro dalam saku sweeter.
Sampai di halte harmoni semuanya baik baik saja, aman terkendali tanpa kekurangan suatu apapun. Padahal kalau sobat journey mau tahu, busway arah pgc itu kalau pagi ampuuun banget padetnya. Kadang kalau gak maksa masuk kita bisa telat tiap hari, armadanya terlalu sedikit kalau menurut hemat saya.
Beda dengan armada yang arah Ancol, rameee beriringan. Gak tahu juga apa yang ada dalam pikiran para petinggi transjakarta itu.
Busway arah Ancol itu..arrgghh sumpeh bejubel banget. Harusnya dikurangin terus bantu untuk yang arah PGC.

Belum lagi kalau jam pulang kerja. Nunggu buswaynya ampe jamuran. Mending kalau cuma sampe jamuran, ini jamuran plus pepesan (pas banget deh buat menu makan malam..haha)

Lanjut, turun di Harmoni langsung menuju antrian arah Kota. Sama saja, ini antriannya kayak ular phiton. Untungnya armada arah Blok M-Kota lumayan banyak jadi ga harus nunggu terlalu lama.
Akhirnya naik bis, masih ditemanin alunan musik K-Pop dari list Mp3 di HP.
Namun alunan musik itu terhenti seketika pas saya menginjakkan kaki di halte mangga besar. Hening
Alam sadar saya bilang : lho kok musiknya berenti?. Masih atas dorongan alam sadar, buru-buru merogoh kantong sweeter. HP udah gak ada. Hening. Bisu. Terpaku. Bodohnya saya... Ckck
Udah tau hp udah gak ada, bukannya teriak kek, atau lapor kek..hiks
Bodooohhhh

Harusnya waktu itu saya langsung laporan sama petugas di halte mangga besar, dan kemungkinan skenario yang akan terjadi adalah ;
Orang-orang yang baru turun ditahan dipintu keluar, lalu digeledah satu persatu. Ketemu deh..
Atau : Busway yang tadi saya naiki,diberhentikan di tengah jalan. Penumpang diperiksa satu persatu. Ketemu deh..
Tapi semua itu hanyalah wacana yang terlambat ku sadari.

Ya, HP itu memang butut. Casingnya udah kurang kuat, makanya dipakein pelindung. Warnanya biru, warna kesukaan, bukan hanya karna saya ELF tapi karena saya adalah AZZURA.

Hp itu memang butut, tapi semua kebutuhan ku udah ada semua di hp itu. Kamera gak jelek jelek amat. Aplikasi, sesuailah sama kebutuhan. Sudah ada wifi, jadi kalau mau download udah gampang. Tinggal cari hotspot.

Yang bikin saya merasa amat sangat kehilangan itu, catatan-catatan ku. Draft yang rencananya akan saya pindahkan ke blog.
Aplikasi pembaca dokumen, karena saya suka baca ebook dr HP. Kan lumayan baca-baca saat nunggu busway datang. Atau saat saat nganggur di perjalanan.

Selain hal di atas, tentu saja saya sangat menyayangkan semua kontak yang ada didalamnya. Saya tidak punya back up.

Solusinya kalau saya tidak benar-benar mau kehilangan kontak tersebut, saya harus mempertahankan nomor yang ada dalam hp yamg diculik tadi. Saya harus mengurusnya ke grapari.
Laporkan bahwa kartu hilang,kasih fotocopy KTP, nanti dikasih chip baru dengan nomor yang sama. Cukup bayar Rp 5.000,- untuk ngeganti biaya chip.

Tapi kalau ternyata data pas mendaftarkan nomor tadi tidak sesuai dengan data diri kita, maka kita harus bikin surat pernyataan, bahwa nomor tersebut memang nomor kita, sertakan minimal 5 nomor yang sering kontak dengan kita. Disurat pernyataan ini disertakan materai 6000, jadi total yang harus kita bayar Rp 11.000,-
Sisa pulsa dan bonus terakhir gak hangus, nantinya balik lagi. Begitu juga buat yang pake BB. Bisa disetting lagi, kalau ga tau caranya tinggal minta tolong sama petugas graparinya.

Sekarang memang saya pake BB, tapi you know what guys, satu-satunya kelebihan HP BB itu cuma di aplikasi BBM doang. Lainnya gak menarik, gak sesuai sama ekspetasi semua orang.
Dan sebenarnya saya memang tidak terlalu tertarik, sebab sebelumnya saya sudah punya incaran. Ya... Memang, SAMSUNG. Pilihan bijak, karena punya banyak aplikasi yang mendukung kinerja anak muda masa kini.. (Saya masih pengen dibilang muda walaupun umur tak lagi belasan) haha..

#Kenapa saya pake BB padahal saya tidak tertarik? Karena ini hp pemberian dari Kakak. Siapa sih di Dunia ini yang gak suka gratisan? ;P

Kenangan : Suka duka bersama si biru
Ekspektasi : Harapan akan HP baru yang bisa memenuhi standard kebutuhan. Dan ternyata kenyataan tidak sesuai dengan Ekspektasi ku..huhhu



Tidak ada komentar

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^