Fun Learning dan Fun Crafting Bersama Hansaplast Tentang Cara Tepat Menangani Luka

Bermain merupakan dunia yang tidak bisa dipisahkan dari anak-anak. Bermain adalah kebutuhan bagi mereka. Dan bermain bisa di mana saja sebenarnya. Hanya saja, berhubung saat ini penyebaran virus covid 19 sedang tinggi,  ada baiknya anak-anak bermain di rumah saja ya, bund. Karena virus ini tidak memilih orang dengan usia berapa saja yang hendak mereka inveksi. Semua bisa kena, termasuk anak-anak.

Salah satu yang paling sering terjadi ketika anak bermain adalah luka. Hal ini sejalan dengan data dari WHO (World Health Organization) yang menyatakan bahwa  merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering dialami oleh anak-anak.

Hal ini tentunya dipengaruhi oleh sifat anak-anak itu sendiri yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kadang anak-anak tidak bisa mengira-ngira, bahaya tidaknya tindakan-tindakan yang dilakukannya. Hal inilah yang sering menyebabkan terjadinya insiden yang tak jarang membuat anak jatuh dan terluka. 

Bicara tentang luka, sayangnya penanganan setiap luka itu berbeda. Dan kita sebagai orangtua juga harus tahu bagaimana cara tepat dalam menangani luka yang dialami anak. Luka sekecil pun tetap harus diatasi dengan benar, sebab jika tidak dikhawatirkan dapat menimbulkan infeksi. Luka yang tadinya sepele dapat berubah jadi luka serius. bahkan menyebabkan trauma yang dapat menghambat anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, selain kebebasan untuk bermain dan bereksplorasi, anak juga memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan dari orangtua. Nah, pas banget nih bund, beberapa waktu lalu saya mengikuti Fun Virtual Activity bersama Hansaplast. 

Melalui acara ini Hansaplast menguatkan komitmennya dalam melindungi keluarga Indonesia dengan mempersembahkan program Anak Siaga Hansaplast yang bertujuan membantu orangtua dalam memberikan edukasi seputar luka kepada anak. Melalui program ini, Hansaplast mengadakan serangkaianstory telling yang diadakan secara virtual selama dua hari, yaitu 29-30 Juli 2021.


Buat yang belum tahu nih, belum lama ini Hansaplast  menghadirkan Plester dengan Bacteria Shield yang merupakan generasi terbaru Plester perawatan luka di Indonesia. Sesuai dengan , komitmen Hansaplast selama ini: Selalu Ada Melindungi Keluarga Anda. 

Seluruh rangkaian Plester Hansaplast yang dilengkapi dengan Bacteria Shield ini telah teruji klinis, lho. Dan dapat menghalangi kotoran dan bakteri, sehingga memberikan perlindungan optimum dan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan tanpa resiko komplikasi. 


Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, mengatakan, “Luka, sekecil apapun, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bila tidak ditangani dengan baik karena beresiko menyebabkan infeksi berlanjut dan trauma pada anak. Memahami pentingnya bagi orangtua untuk mengetahui tata cara penanganan luka pada anak. 

Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, 

“Selain memberikan kebebasan, sebagai pelindung bagi anak-anaknya, orangtua juga perlu memastikan keamanan lingkungan tempat anak bermain serta memiliki pemahaman yang baik mengenai luka. Karena masih banyak orangtua yang belum tahu bahwa setiap jenis luka membutuhkan perawatan yang berbeda dan perawatan luka yang tidak tepat dapat meningkatkan resiko infeksi berlanjut, bahkan trauma yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.”


Berikut ini 3 (tiga) langkah mudah pertolongan pertama yang dapat diikuti orang tua saat anak mengalami luka ringan di rumah:

1. Bersihkan: Bersihkan luka dari kotoran untuk mencegah infeksi. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik yang dilengkapi Polyhexamethylene (PHMB) yang dapat mengobati luka tanpa rasa perih.

2. Lindungi: Lindungi luka dari kotoran dan bakteri untuk mencegah infeksi. Gunakan Plester Hansaplast dengan Bacteria Shield yang telah teruji secara klinis dapat melindungi luka dari kotoran dan bakteri penyebab infeksi.

3. Sembuhkan: Setelah luka mulai mengering, rawat luka dengan Hansaplast Salep Luka untuk mencegah bekas luka.


Fun Learning and Fun Crafting

Sesuai namanya, acara ini fun fun fun. Apalagi buat anak-anak ya. Di sini orangtua dan anak-anak mendapat edukasi mengenai pertolongan pertama. Meski diadakan secara virtual, acaranya tetap dibawakan secara menarik, kreatif dan pastinya menyenangkan.  Tidak hanya itu, acara ini mendorong anak untuk belajar mandiri, aktif, berhati-hati dan bertindak cepat ketika sewaktu-waktu  terjadi kecelakaan. 

Di hari pertama, peserta bisa menikmati dongeng dari Kak Ria Enes dan Suzan. Anak-anak mungkin tidak terlalu kenal dengan tokoh satu ini ya. Tapi kita generasi emak-emak ini pasti kenal betul nih. Bahkan acara ini jadi semacam temu kangen gitu lah buat para orangtua. 

Di sini melalui Kak Ria dan Suzan serta HansaBoy, selain mendengarkan dongeng dengan cerita yang seru, anak-anak juga jadi pada tahu tentang apa itu luka dan bagaimana cara menangani luka dengan baik dan benar. 

Masih di hari yang sama, anak-anak juga diajak membuat Magic Card bersama @familiakreativa. Di sini anak dilatih untuk konsentrasi, mandiri, dan aktif. Dan hasilnya, voilaaa..warna pada kartunya bisa timbul dan menghilang. Kereeenn.. 

Selanjutnya di hari kedua, masih ada Fun Learning lagi lho. Kali ini bareng kak @bonchie.yoskarina dan tentunya HansaBoy yang menjelaskan tentang Siaga Bencana. Macam-macam bencana, seperti gempa, banjir dan kebakaran. Anak-anak diberi tahu apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Hal ini diperjelas dengan crafting Stiker Book yang dipandu Kak Devi. Jadi anak-anak dibekali buku dengan berbagai bencana di dalamnya. Tugas anak-anak adalah menempelkan sticker yang sesuai dengan keadaan di masing-masing lembaran buku tersebut. 

Pokoknya fun banget deh acaranya. Di sini anak bisa bermain sekaligus belajar untuk memahami seluk-beluk luka mulai dari apa itu luka, jenis-jenis luka, hingga bagaimana cara menguasai keadaan yang tidak diinginkan seperti kecelakaan sehingga baik orangtua maupun anak  dapat melakukan langkah pertolongan pertama pada luka secara tepat.


“Saat terjadi insiden, poin terpenting yang justru paling sering dilupakan oleh orangtua adalah tetap tenang dan tidak panik. Agar anak tumbuh jadi  pribadi yang tidak mudah panik, saat terjadi luka, orangtua sebaiknya tidak melarang anak untuk menangis melainkan mencoba menenangkan dengan cara meyakinkan bahwa papa dan mama ada bersamanya. Dengan sikap tenang, akan lebih mudah untuk fokus pada langkah yang seharusnya dilakukan untuk menangani luka sesuai dengan jenisnya,” Kak Ria Enes menjelaskan. 


Akhir kata, terimakasih Hansaplast, karena sudah mengadakan acara ini. Acaranys benar-benar fun dan mengedukasi dengan cara yang sangat menyenangkan. Dan bunda-bunda di rumah, tetap siaga ya. Jangan lupa sedia obat-obatan pertolongan pertama di rumah. 

Salam sehat buat kita semua..^_^

Tidak ada komentar

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^