5 Alasan Kenapa Keberanian Alvin Nikah Muda Patut diacungi Jempol


Terlihat bahagia. [photo dari Fp Ust Arifin Ilham]

Menikah adalah hak setiap orang. Lagi pula sudah sunnatullah-nya begitu. Menikah berarti juga menyempurnakan separo agama kita - bagi yang Islam.

Pernikahan Muhammad Alvin Faiz/Alvin, putra pertama ustadz Arifin Ilham tanggal 6 Agustus silam sukses menyedot perhatian publik Indonesia. Eh, sepertinya ngga Cuma Indonesia ya? Pernikahan yang dilangsung secara sederhana itu menjadi topik hangat yang dibicarakan dimana-mana. Bahkan ianya sampai jadi narasumber di salah satu acara televisi swasta. Bagus dong, jadi terkenal. Hahha..

Terlepas dari segala macam opini pro dan kontra yang mengiringinya, saya rasa keberanian Alvin menikah muda patut diacungi jempol. Ini alasannya; 

1. Dia Ingin Terhindar Dari Fitnah Zina

Kita tahu, bahwa pergaulan remaja dan anak muda masa kini luar biasa bikin panas dingin para orang tua. Seperti kasus AwKarin beberapa waktu sebelumnya. Memang setiap orang punya batasan masing-masing dalam pergaulan, tapi namanya setan, ianya takkan pernah berhenti sebelum berhasil membuat anak Adam terpernagkap dalam jebakan nikmat dunia yang dihiasnya sedemikian indah.


2. Berani Memutuskan

Tak banyak lelaki seumuran Alvin yang berani memutuskan menikah di usia yang terbilang belia. Ditambah masih sekolah. What the! (Ini bukan bentuk kekaguman lho, Cuma salut aja sama keberaniannya. Saya aja nunggu umur segini baru berani melenggang ke pelaminan). Gausah sebut umurlah ya, famali! :P


3. Kematangan Pribadi

Dia tahu betul dengan apa yang dilakukan dan diputuskannya. Dalam hal ini, kesiapan mental. Mungkin berhubungan dengan point ke-dua. Salah satu alasan saya baru berani menikah tahun ini adalah karena saya “merasa” belum siap mental. Saya, dan mungkin juga kamu-kamuuu sekalian..wkwk


4. Tanggung jawab, Kesiapan Materi
 
Sering kita mendengar perkataan seperti ini,
jangan takut ngga dapet rejeki gara-gara nikah. Jangan takut ga bisa makan. Semut saja dijamin rejekinya, apalagi manusia.

Tapi prakteknya ngga segampang itu. Karena kita juga sering mendengar rumah tangga seumur jagung yang karam padahal baru berjalan beberapa langkah saja.
Tak mau menggampangkan keadaan apalagi nebeng sama orang tua, ternyata alvin yang masih 17 tahun itu, yang masih murid SMA itu, sudah punya usaha sendiri. Punya penghasilan. Artinya ia mampu menafkahi istri dan anaknya kelak.
Seorang lelaki yang sedari awal telah memastikan bahwa istri dan anaknya bisa makan dan punya tempat berteduh merupakan satu diantara ciri kebertanggungjawaban yang paripurna.


5. Ilmu yang Mumpuni

Dia tahu ilmunya. Udah gitu aja.



Cubit-cubitan eeuuyy cubit-cubitan xD [diambil dari ig Alvin]


Tak perlulah kita terlalu banyak komentar apalagi komentar negatif, hate speach, atau sebangsanya. Buang-buang energi. Kenal juga eungga. Bahkan kalaupun kenal, ya ga semestinya kita komentar buruk, sinis tanpa alasan atas keputusan yang dilakukan orang lain. Hanya orang yang bersangkutanlah satu-satunya orang yang  tahu betul alasan atas keputusan tersebut.

 Kita doakan saja semoga pernikahan mereka, saya, dan kalian selalu bahagia, sampai syurga. Aamiin! :D

*** 

Perlu digaris bawahi, bahwa Alvin nikah karena dia udah siap secara mental, ilmu dan nafkah. Jadi dedek-dedek gemes pliss jangan ikut-ikutan minta nikah juga kalau belum siap. Jangan sampai nanti malah jadi beban orang-orang sekitar, pun jadi beban negara.

Dek, hutang negara kita udah numpuk, nggak tau kapan bisa lunas, jangan ditambah-tambahi. Melipir sebelum dilempar bakiak..#emotngakak#

4 komentar

  1. Aminnn... Hmmm...setiap orang punya pilihan.yg ptg mah udah siap segalanya.ya udah, gitu aja... Xixixi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mba. Dan sudah seharusnya kita menghormati keputusan orang lain. :D

      Hapus

Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^