My 2018 Resolution: Berkisar Antara Rumah Beserta Isinya

Gak kerasa ya akhir tahun sudah di depan mata. Oya hal paling lumrah yang sering dibicarakan menjelang pergantian tahun seperti ini apa sih menurut kalian? Resolusi? Apakabar resolusi tahun ini, sudahkah tercapai. Dan bagaimana resolusi tahun depan, apakah ada list baru atau melanjutkan list resolusi tahun lalu, yang awalnya merupakan resolusi tahun lalunya yang ternyata merupakan resolusi tahun-tahun sebelumnya? Hahhaa. Siapa nih yang seperti ini? Coba ngacuuuung.. 

Kalau saya, seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, sejak menikah hidup saya, dunia beserta isinya hanya berpusar dalam lingkup keluarga. Maksudnya, apa-apa ya semuanya pasti berhubungan dengan kehidupan keluarga.

Btw jangan tanyakan saya apakabar resolusi tahun 2017, nggak tau. Udah pada ngambang. Karena salah satu resolusi terbesar saya tahun ini adalah memberikan ASI ekslusif untuk si kecil. Nyatanya semua itu tinggal harapan. Mungkin memang salah saya yang ilmunya masih tak mumpuni. Atau mungkin persiapan saya yang memang kurang matang. Entahlah. Yang jelas tiap kali ingat bahwa si kecil harus dibantu susu formula di awal hidupnya, membuat saya gerimis. Tepatnya patah hati. 

Meskipun kalau dipikir lagi, apa sih salah sufor, toh dalam kasus saya ia justru sangat membantu. Ah sudahlah. Haha

Balik ke masalah resolusi nih, teman-teman udah pada nyusun resolusi belum nih untuk tahun depan? Kenapa sih kita harus punya resolusi? Ribet deh! Hahha

Menurut saya nih, menyusun resolusi itu lumayan penting lho.

1. Dengan membuat resolusi setidaknya kita punya acuan, goal seperti apa sih yang ingin kita capai dalam satu tahun ke depan.

2. Ketika kita mulai agak-agak melenceng, resolusi yang telah kita susun bisa jadi reminder bagi kita agar balik lagi ke jalur yang ingin dituju.

Dan karena alasan-alasan di ataslah yang mendorong saya untuk membuat daftar resolusi. Mungkin bagi sebagian orang, jalani aja. Gak usah neko-neko. Pake bikin list segala.

Tapi bagi saya yang ingin semuanya terencana, bikin liat resolusi itu penting bingits.

Nah ini nih resolusi saya untuk tahun 2018:

1. Tahun Baruan di Kampung.

Mudik aja dimasukin dalam list! Penting tauk. Secara kampung kite gak deket. Butuh banyak persiapan. Mulai dari persiapan fisik, mental, dan materi.

Ya kali nyiapin mental juga? Ho oh, namanya pulang kampung yang kampungnya masih kampung gitu, persiapan mental itu penting. Karena pasti bakal denger omongan nyelekit yang bikin sakit tapi tidak berdarah gitu deh.

Sedangkan modal materi ya emang penting, kampung kite jauh di mataaaa. Plus edebrew edebrewnya gitu lah. Ahaha

Btw list yang ini udah bisa dikasih tanda "check √ ". Karena saat ini saya memang sudah di kampung sejak hari rabu lalu. Alhamdulillah. 

2. Pindah ke Rumah Baru

Rumah, meski cuma sepetak kalau statusnya milik sendiri itu menenangkan pastinya. Ya meski pun statusnya masih nyicil sih. Hahha.

Untuk pindah rencananya di awal bulan Maret. Untuk sementara kami masih tinggal di kontrakan yang sudah terlanjur dibayar. Lagi pula saat ini rumah masih dalam proses renovasi. Dan Sepertinya masih butuh renovasi tambahan. Aaiihh..ngomongin renovasi rumah mah sedih kalau diceritain. Tapi ya biarlah, seenggaknya ini bisa jadi pembelajaran bagi saya dan suami untuk nggak asal pilih tukang.

3. MPASI Homemade

Yaps, bayi mungilku sudah mulai makan. Yeeaaaay. Pas awal MPASI sih santai yak, karena kan masih menu tunggal. Nah sekarang MPASI nya udah mulai 4 bintang, sesuai saran WHO.

Yang kadang bikin hampir khilaf itu kalau pas pagi dia udah keburu lapar. Duuhh rasanya pengen langsung tak kasih pure instan deh. Atau kalau pas lagi mudik gini, kan bawaannya rempong. Belum lagi harus penyesuaian ini itu. 

4. Perintilan Rumah

Secara gitu, kami kan pasangan muda. Eehhm. Jadi ya untuk perlengkapan rumah masih seadanya.

Ini sih saya yak, pengen ada lemari dapur. Meja TV. Ganti TV karena yang lama udah kebanyakan semutnya. Meja kerja buat emak biar makin semangat ngeblog. Hahha.

Untuk kamar, butuh AC, secara di Bekasi cuacanya panas banget. Apalagi perumahannya masih baru, masih gersang dimana-mana. (Duh ini poin 4 abis berapaan yak. Duuid mana duuiiddd..Hahha)

5. Sehat Setrong Demi Anak

Apa jadinya kalau emak sakit, yang ngurus anak nanti siapa. Suami mah jatahnya kerja, kadang kasian kalau dia harus ikut ngurus rumah dan direpotkan pula dengan ngurus anak. 

Tapi sakit kadang tidak bisa diprediksi.Cuaca yang tak menentu mau tidak mau berpengaruh pada kesehatan saya sendiri. Batuk, pilek, bersin yang mengguncang rumah. Belum lagi kalau bekas jahitan (saya melahirkan secara sesar) tiba-tiba terasa nyeri.

Pasca melahirkan saya perhatikan badan saya mudah lelah. Gampang timbul alergi. Mau gak mau saya harus membatasi aktifitas dan mengoptimalkan waktu istirahat. 

Punya bayi itu bikin sadar betul akan pentingnya kesehatan. Karenanya saya butuh Vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan seperti Theragran-M, multivitamin yang ngerti banget dengan kebutuhan emak rempong macam saya. Multivitamin di dalamnya sukses mengembalikan daya tahan tubuh. 

Begitulah ternyata suka duka jadi emak-emak. Tidak segampang yang dibayangkan. Sekalinya sakit semua terbengkalai. Udah deh, pokoknya kalau sakit jangan lama-lama. Semua Emak-emak pasti sepakat dengan hal ini. 

6. Lebih Produktif Menulis (Blog) 

Poin ini rasanya gak pernah absen dari list resolusi dari tahun ke tahun. Ya mau gimana, pada dasarnya saya suka menulis. Tapi, ya itu. Banyak tapinya. Semoga tahun depan segala macam "tapi" itu bisa diminimalisir.

So, sejauh ini list di atas sudah mewakili harapan saya setahun ke depan. Tentu saja, kebahagian berada di atas segalanya. Yang penting happy. Dan semua kebahagiaan tentunya bersumbar dari sang kuasa, menjadi keluarga yang lebih dan lebih dekat lagi padaNya tentu saja harapan terbesar saya.

Teman-teman udah punya daftar resolusi belum untuk tahun depan? Sharing yuk. 

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.