
Hmmm... masih suka senyum sendiri kalau ingat ini. Hal sepele sebenarnya, tentang dunia fangirl. Fangirl biasa saya dengar dan lihat sebagai sebutan bagi fans perempuan artis-artis Korea, entah apakah sebutan itu hanya berlaku bagi artis korea saja atau tidak. Yang jelas malam ini saya mau menggunakan istilah ini untuk sebutan bagi fans artis-artis dalam negeri (Uppss..karena penasaran sendiri, akhirnya saya langsung googling. Ternyata fangirl itu berlaku secara global) :P
Setelah cukup “gila” sebagai fangirl artis-artis korea, sekarang mau sedikit adil sama artis-artis dalam negeri. Yapss..
Produk dalam negeri tidak akan dihargai orang luar kalau orang-orang dalam negeri sendiri tidak menghargai produknya. Kita pasti senang kalau ada artis Indonesia yang menorehkan prestasi secara Internasional, nama negara kita terangkat. Dilihat, dikagumi dan dihargai sebagai negara yang besar, pasti itu mimpi kita semua. Tentu saja kwalitas adalah SYARAT MUTLAK.
Oke lanjut. Sebenarnya saya tidak terlalu update tentang dunia entertaint kita, maklum gak punya TV. Haha :D
Hanya saja, untuk satu orang ini siapa yang tidak kenal. Seorang tokoh yang menurut saya, turut membantu membangkitkan dunia perfilm-an Indonesia. Disadur dari sebuah novel yang apik yang ditulis oleh pemilik kepribadian yang apik pula. Filmnya rilis tanggal 28 Februari 2008.
Fahri, masih ingat dengan nama tersebut?, penikmat novel ayat-ayat cinta pasti tahu dong siapa orang yang saya maksud. Haha, benar sekali, dia adalah Fedi Nuril.